Himpunan (matematika)
Referensi
Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dalam matematika, himpunan adalah segala
koleksi benda-benda tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal
ini merupakan ide yang sederhana, tidak salah jika
himpunan merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika modern, dan
karenanya, studi mengenai struktur kemungkinan himpunan dan teori himpunan, sangatlah berguna.
Irisan dari
dua himpunan yang dinyatakan dengan diagram Venn
Teori
himpunan, yang baru
diciptakan pada akhir abad
ke-19, sekarang
merupakan bagian yang tersebar dalam pendidikan matematika yang mulai
diperkenalkan bahkan sejak tingkat sekolah dasar. Teori ini merupakan bahasa untuk menjelaskan matematika
modern. Teori himpunan dapat dianggap sebagai dasar yang membangun hampir semua
aspek dari matematika dan merupakan sumber dari mana semua matematika
diturunkan.
Notasi Himpunan
Biasanya,
nama himpunan ditulis menggunakan huruf besar, misalnya S, A,
atau B, sementara elemen himpunan ditulis menggunakan huruf kecil (a,
c, z). Cara penulisan ini adalah yang umum dipakai, tetapi tidak
membatasi bahwa setiap himpunan harus ditulis dengan cara seperti itu. Tabel di
bawah ini menunjukkan format penulisan himpunan yang umum dipakai.
Notasi
|
Contoh
|
|
Himpunan
|
Huruf
besar
|
S
|
Elemen
himpunan
|
Huruf
kecil (jika merupakan huruf)
|
a
|
Kelas
|
Huruf
tulisan tangan
|
Himpunan-himpunan
bilangan yang cukup dikenal, seperti bilangan kompleks, riil, bulat, dan
sebagainya, menggunakan notasi yang khusus.
Bilangan
|
Asli
|
Bulat
|
Rasional
|
Riil
|
Kompleks
|
Notasi
Simbol
|
Arti
|
Himpunan
dapat didefinisikan dengan dua cara, yaitu:
- Enumerasi, yaitu mendaftarkan semua anggota himpunan. Jika terlampau banyak tetapi mengikuti pola tertentu, dapat digunakan elipsis (...).
B =
A = 
- Pembangun himpunan, tidak dengan mendaftar, tetapi dengan mendeskripsikan sifat-sifat yang harus dipenuhi oleh setiap elemen himpuan tersebut.
O = { u | u adalah bilangan ganjil }
E = {x | x ϵ
Z ˄
(x mod 2 =0)}
P = { p| p adalah orang yang pernah
menjabat sebagai preesiden RI }

Himpunan A
tidak mungkin ada, karena jika A ada, berarti harus mengandung anggota yang
bukan merupakan anggotanya. Namun jika bukan anggotanya, lalu bagaimana mungkin
A bisa mengandung anggota tersebut.
Himpunan kosong
Himpunan {apel,
jeruk, mangga, pisang} memiliki anggota-anggota apel, jeruk, mangga,
dan pisang. Himpunan lain, semisal {5, 6} memiliki dua anggota, yaitu
bilangan 5 dan 6. Kita boleh mendefinisikan sebuah himpunan yang tidak memiliki
anggota apa pun. Himpunan ini disebut sebagai himpunan kosong.
Himpunan
kosong tidak memiliki anggota apa pun, ditulis sebagai:
ᴓ = {}
Relasi antar himpunan
Subhimpunan
Dari suatu
himpunan, misalnya A = {apel, jeruk, mangga, pisang}, dapat
dibuat himpunan-himpunan lain yang elemen-elemennya adalah diambil dari
himpunan tersebut.
- {apel, jeruk}
- {jeruk, pisang}
- {apel, mangga, pisang}
Ketiga
himpunan di atas memiliki sifat umum, yaitu setiap anggota himpunan itu adalah
juga anggota himpunan A. Himpunan-himpunan ini disebut sebagai subhimpunan
atau himpunan bagian dari A. Jadi dapat dirumuskan:
B adalah
himpunan bagian dari A jika setiap elemen B juga terdapat dalam A.
B ⊆ A ≡ ∀x x ϵ B →x ϵ A
Kalimat di
atas tetap benar untuk B himpunan kosong. Maka
juga subhimpunan
dari A.

Untuk
sembarang himpunan A,
∅ ⊆ A
Definisi di
atas juga mencakup kemungkinan bahwa himpunan bagian dari A adalah A
sendiri.
Untuk
sembarang himpunan A,
A ⊆ A
Istilah subhimpunan
dari A biasanya berarti mencakup A sebagai subhimpunannya
sendiri. Kadang-kadang istilah ini juga dipakai untuk menyebut himpunan bagian
dari A, tetapi bukan A sendiri. Pengertian mana yang digunakan
biasanya jelas dari konteksnya.
Subhimpunan
sejati dari A
menunjuk pada subhimpunan dari A, tetapi tidak mencakup A
sendiri.
B ⊂ A ≡ B ⊆ A ˄ B ≠ A
Superhimpunan
Kebalikan
dari subhimpunan adalah superhimpunan, yaitu himpunan yang lebih
besar yang mencakup himpunan tersebut.
A ⊇ B ≡ B ⊆ A
Kesamaan dua himpunan
Himpunan A
dan B disebut sama, jika setiap anggota A adalah anggota B,
dan sebaliknya, setiap anggota B adalah anggota A.
A = B ≡ ∀x x ϵ A ↔ x ϵB
atau
A = B ≡ A ⊆ B ˄ B ⊆ A
Definisi di
atas sangat berguna untuk membuktikan bahwa dua himpunan A dan B
adalah sama. Pertama, buktikan dahulu A adalah subhimpunan B,
kemudian buktikan bahwa B adalah subhimpunan A.
Himpunan Kuasa
Himpunan kuasa atau himpunan pangkat (power set) dari A adalah
himpunan yang terdiri dari seluruh himpunan bagian dari A. Notasinya
adalah P (A).
Jika A
= {apel, jeruk, mangga, pisang}, maka P (A)
{ { },
{apel},
{jeruk}, {mangga}, {pisang},
{apel,
jeruk}, {apel, mangga}, {apel, pisang},
{jeruk,
mangga}, {jeruk, pisang}, {mangga, pisang},
{apel,
jeruk, mangga}, {apel, jeruk, pisang}, {apel, mangga, pisang},
{jeruk, mangga, pisang},
{apel,
jeruk, mangga, pisang} }
Banyaknya
anggota yang terkandung dalam himpunan kuasa dari A adalah 2 pangkat
banyaknya anggota A.
P(A)| = 2
|A|
Kelas
Suatu himpunan disebut sebagai kelas, atau keluarga
himpunan jika himpunan tersebut terdiri dari himpunan-himpunan. Himpunan
A =
{{a,b}, {c,d,e,f}, {a,c}, {,}}adalah sebuah keluarga himpunan. Perhatikan bahwa
untuk sembarang himpunan A, maka himpunan kuasanya, P (A)adalah
sebuah keluarga himpunan.
Contoh berikut, P= {{a,b},c}bukanlah
sebuah kelas, karena mengandung elemen c yang bukan himpunan.
Kardinalitas
Kardinalitas
dari sebuah himpunan dapat dimengerti sebagai ukuran banyaknya elemen yang
dikandung oleh himpunan tersebut. Banyaknya elemen himpunan {apel,jeruk,mangga,pisang}
adalah 4. Himpunan {p,q,r,s} juga memiliki elemen
sejumlah 4. Berarti kedua himpunan tersebut ekivalen satu sama lain, atau
dikatakan memiliki kardinalitas yang sama.
Dua buah himpunan A dan B memiliki
kardinalitas yang sama, jika terdapat fungsi korespondensi satu-satu yang
memetakan A pada B. Karena dengan mudah kita membuat fungsi
{(apel,p), (jeruk,q),
(mangga,r), (pisang,s)} yang memetakan satu-satu dan kepada himpunan A
ke B, maka kedua himpunan tersebut memiliki kardinalitas yang sama.
Himpunan Denumerabel
Jika sebuah himpunan ekivalen dengan himpunan N, yaitu himpunan
bilangan asli, maka himpunan tersebut disebut denumerabel. Kardinalitas dari himpunan tersebut disebut
sebagai kardinalitas a
Himpunan
semua bilangan genap positif merupakan himpunan denumerabel, karena memiliki
korespondensi satu-satu antara himpunan tersebut dengan himpunan bilangan asli,
yang dinyatakan oleh 2n
A= {2, 4, 6, 8,...}
[Himpunan Berhingga
Jika sebuah
himpunan memiliki kardinalitas yang kurang dari kardinalitas
, maka himpunan
tersebut adalah himpunan berhingga.

Himpunan Tercacah
Himpunan
disebut tercacah jika himpunan tersebut adalah berhingga atau denumerabel.
Himpunan Non-Denumerabel
Himpunan yang tidak tercacah disebut himpunan
non-denumerabel. Contoh dari himpunan ini adalah himpunan semua bilangan riil.
Kardinalitas dari himpunan jenis ini disebut sebagai kardinalitas c
Himpunan bilangan riil dalam interval (0,1) juga
memiliki kardinalitas c karena
terdapat korespondensi satu-satu dari himpunan tersebut dengan himpunan seluruh
bilangan riil, yang salah satunya adalah
Fungsi Karakteristik
Fungsi
karakteristik menunjukkan apakah sebuah elemen terdapat dalam sebuah himpunan
atau tidak.
1, jika x ϵ A
XA (x) =
0, jika x ϵ A
Jika
A = { apel,
jeruk, mangga, pisang} maka:
χA(apel) =
1
χA(durian)
= 0
χA(utara) =
0
χA(pisang)
= 1
χA(singa) =
0
Terdapat korespondensi satu-satu antara himpunan
kuasa
P(s)dengan
himpunan dari semua fungsi karakteristik dari S. Hal ini mengakibatkan
kita dapat menuliskan himpunan sebagai barisan bilangan 0 dan 1, yang
menyatakan ada tidaknya sebuah elemen dalam himpunan tersebut.
Representasi Biner
Jika konteks
pembicaraan adalah pada sebuah himpunan semesta S, maka setiap himpunan
bagian dari S bisa dituliskan dalam barisan angka 0 dan 1, atau disebut
juga bentuk biner. Bilangan biner menggunakan angka 1 dan 0 pada
setiap digitnya. Setiap posisi bit dikaitkan dengan
masing-masing elemen S, sehingga nilai 1 menunjukkan bahwa elemen
tersebut ada, dan nilai 0 menunjukkan bahwa elemen tersebut tidak ada. Dengan
kata lain, masing-masing bit merupakan fungsi karakteristik dari himpunan
tersebut. Sebagai contoh, jika himpunan S = {a, b, c, d, e, f, g},
A = {a, c, e, f}, dan B = {b, c, d, f}, maka:
Himpunan Representasi Biner
---------------------------- -------------------
a b c d e f g
S = { a, b, c,
d, e, f, g } --> 1 1 1 1 1 1 1
A = { a, c,
e, f } -->
1 0 1 0 1 1 0
B = { b, c, d,
f } -->
0 1 1 1 0 1 0
Cara
menyatakan himpunan seperti ini sangat menguntungkan untuk melakukan operasi-operasi
himpunan, seperti union, interseksi, dan komplemen, karena kita tinggal menggunakan operasi bit untuk melakukannya.
- Operasi gabungan AᴜB setara dengan A or B
- Operasi irisan A∩B setara dengan A and B
- Operasi komplemen AC setara dengan not
Wikibooks memiliki buku bertajuk
|
Referensi
- Lipschutz, S. Set Theory. McGraw-Hill
- Delphi 5 Memory Management
Bacaan lanjutan
- Halmos, Paul R., Naive Set Theory, Princeton, N.J.: Van Nostrand (1960) ISBN 0-387-90092-6
- Stoll, Robert R., Set Theory and Logic, Mineola, N.Y.: Dover Publications (1979) ISBN 0-486-63829-4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar